21 January 2007

Cintanya Ayat-ayat Cinta

Ry...malam itu bagaikan mendapat pelajaran berharga, sulit tuk di ungkapkan, begitu indah susunan kata dan ceritanya ry... itu lo.. ayat-ayat cinta, yang lagi gempar-gemparnya, sungguh menakjubkan ! ceritanya mengalir begitu saja, sulit tuk di tebak kisah berikutnya..., makin kita ikuti ceritanya makin dalam keinginan kita tuk tahu kisah selanjutnya. Tau gak ry... malam itu belum sampai endingnya aku sudah pengen nangis, kadang sedikit tertawa en lucunya tidak norak, sangat dewasa, tidak mengajarkan namun mengajak belajar bareng-bareng. Kita bagaikan, bahkan serasa ikut bergabung dengan Fahri, kadang saya merasa aku ada di sampingya, ikut menemani perjalanannya, apalagi saat di Metro, saat ada pertengkaran, dia bagaikan cerita dan ngobrol dengan saya, sungguh penulisnya dapat memainkan alam bawah sadar pembaca sekaligus psikologisnya. Tau gak ry... setelah selesai membaca, rasanya pengen banget ngulang lagi ceritanya en pengen gak abis-abis. Namun apa lah daya penulisnya lah yang memutuskan kapan ceritanya dia akhiri. Sungguh ending yang membuat kita jadi terharu.
Saat ending cerita dari ayat-ayat cinta, ternyata yang di bahas adalah umum, masalah keuletan seseorang tuk menghadapi hari esok, betapa kita harus kuat memegang prinsip kita, bagaimana hidup bertetangga dengan non muslim, bagaiman kita harus toleransi, dan bagaimana menghadapi hidup ini, hari ini, esok dan esok lusa dan seterusnya...namun di buatnya sangat mengesankan. Itulah manusia yang dapat melahirkan dari yang biasa menjadi luarbiasa.
Satu lagi ry... dia membahas Cinta yang di kategorikan menjadi 5 (lima) yang di berikan pada empat wanita dan 1 pria, pada karakter manusia masing-masing.
1. Cinta yang tumbuh begitu saja dan tidak pernah di tata dengan baik, bahkan tumbuh liar, membuat pemilik cinta itu tidak terkendali. bahkan dari Cinta dan karena cinta itulah ia yang jadi pecinta menjadi pembenci, dan penuh dengan dendam kesumat saat cintanya tidak tersambut. Dan Cinta seperti ini sulit tuk di nasehati, seperti "Cinta Noura"
2. Cinta yang Tumbuh dari persabahatan, yang tidak pernah di ungkapkan, namun tetap di jaga dengan baik, walaupun tidak mendapatkan nasehat untuk cinta itu sendiri, bahkan cinta itu berani membawa dia ke tempat yang sangat jauh, dia rela korbankan dirinya. Seperti pengorbanan "Cinta Maria".
3. Cinta yang satu ini memang bandel, ngeyel, berani terbuka, namun Cinta ini mudah mengerti, saat Fahri menjelaskan cinta yang tak semestinya tumbuh sebelum adanya tali pernikahan, yang tidak membuat pemilik cinta itu tenang menghadapi hidupnya. Namun cinta ini mengerti, terbuka melapangkan dada, meyakinkan bahwa Tuhan tak pernah lepas dari tangan kita, Dia mengatur segalanya. "Cinta pertama Nurul"
4. Cinta ini sangat pemberani, dia ungkapkan saat sudah timbul , untuk menghindari sesuatu yang tidak di inginkan, namun penjaga cinta itu sangat menjaga kesucian cinta itu sendiri, bahkan tak pernah memberi ruang sedikitpun untuk setan merasuk dan ikut serta dalam dirinya. "Aisyah yang seperti Khadijah"
5. Cinta yang tak pernah menutup dirinya, melapangkan buat siapa saja yang ingin memetiknya, karena dia merasa inilah Anugerah dari Sang Khalik. Namun cinta ini pun harus memilih sesuatu yang bukan dari keinginanya namun keinginan Sang Khalik, karena keinginan Sang Khalik adalah keinginan dia. Karena di hambaNya, apapun yang Dia berikan itulah Amanah dariNYa. "Fahri Pelayan Ayat-ayat Cinta Sang Khalik"
Aku sangat beruntung ry... selain membeli bukunya dapet diskon gede-gedean en saat beli bareng aku juga beli buku Zero to Hero, ternyata pelajaran yang dia berikan ada sedikit berkaitan dengan kisah yang ada di Ayat-ayat Cinta, contohnya kisah Fahri saat di penjara bagaimana apiknya si penulis menceritakan para ilmuan yang tumbuh dan jaya lewat penjara, ternyata di buku Zero to Hero di bahas ulang di "Inilah Prestasi Mereka", en di "Merekapun pernah Gagal". Ternyata kalau kita renungi hidup kita sendiri yang mungkin kita anggap sekarang kurang beruntung, justru kalau kita usut dari belakang, ternyata kita dulu lebih merana dari sekarang, hanya satu sih kekurang kita, kurang "Bersyukur" aja. Sulit banget tuk menimbulkan rasa Syukur. Kembali ke pembahasan, ternyata kita pun pernah mengalami kegagalan sebelumnya, yang sekarang jika kita telaah lagi jauh lebih beruntung dari sebelumnya, namun itu lah manusia selalu "tak pernah bersyukur" termasuk saya juga ry...
Padahal sebelumnya jika ada orang yang berada pada posisi kita, kita selalu menganggap mereka lebih beruntung dari kita, namun saat kita berada pada posisi mereka yang kita anggap beruntung, ternyata tetap kita masih merasa kurang beruntung, kurang...kurang...kurang... itulah manusia yang tak pernah merasa puas menghadapi nafsunya. Kadang saat kita sudah merasa nyaman, tenang, dan damai, kita selalu melupakan masa lalu kita, kita tidak pernah Feedback ke balakang yang merupakan pelajaran yang berharga. Betapa ternyata Allah mengatur skenario hidup kita jauh lebih apik dari Ayat-Ayat Cinta, karena Dialah Sang Maha Pengatur UmatNya, Dialah Sang Maha Penulis Kalimat-kalimat Yang Agung, Satu huruf tulisanNya tidak pernah yang tidak berarti dan tidak berguna, Sangat Menakjubkan, Sangat Mengangumkan.

15 January 2007

Tampomas Adam

Kemaren, waktu saya pulang dari Mangga Dua, setelah turun dari kereta yang tiba di Ps. Minggu. Saya tertarik setelah melirik terdapat banyak buku bekas yang di jual dengan harga relatif murah. Pertamanya saya hanya ingin mencari buku cerita bahasa Inggris, namun yang saya cari tak ujung ketemu. Yang ada hanya panas yang menyengat terasa.
Setelah lelah mencari, kesana kemari, akhirnya saya tertarik dengan sebuah buku usang (warnanya sudah seperti terpanggang), lalu muncul-lah keinginan ingin memiliki buku tersebut. Buku itu saya beli dengan harga Rp. 7.000,-. Akhirnya buku berjudul "Neraka di Laut Jawa, Tampomas II" berada di genggaman tangan. Saya jadi tidak sabaran dengan buku tersebut, sekilas saya baca terbitannya, ya Allah ternyata buku itu terbit sebelum saya lahir, terbit di tahun 1981 oleh kerjasama Sinar Harapan dan Mutiara.
Sampai di Kost aku sudah tidak sabaran lagi dengan buku tersebut, aku jadi penasaran. Setelah aku baca pada halaman pertama, kedua dan sampai pertengahan buku tersebut, serta beberapa foto dokumentasi, ternyata itu adalah Kisah Kapal Tampomas yang terbakar, seperti yang sering kita dengar lewat lagu Iwan Fals "tampomas terbakar". Cerita tersebut mungkin sudah di bumbui dengan cerita yang berbentuk sastra, sehingga bukan lagi seperti hasil reporter wartawan lagi, namun sudah masuk ke sebuah Novel.
Ceritanya mirip dengan kisah kapal Titanic, yang menabrak gunung es sehingga tenggelam. Namun Tampomas tenggelam karena kebakaran. Sangat menyeramkan ketika membaca banyak tubuh yang terpanggang di sana, bagaimana rasanya tubuh itu terbakar hidup-hidup dan mengejang-ngejang di depan ribuang orang yang berada dalam kapal tersebut. Mengerikan.
Dan yang mengejutkan saya, ternyata lokasi kapal tersebut terbakar, tidak jauh dari pesawat Adam Air terbakar dan jatuh di laut, karena peta lokasi masih di sekitar laut antara Surabaya dan Pare-pare.
Ternyata sejarah itu terulang kembali. Yang mungkin dulu kapal laut, sedangkan sekarang kapal terbang (pesawat). Pada masa itu yang memimpin adalah Presiden Soeharto seorang tentara dan panglima perang. Sedangkan sejarah berulang lagi di Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang juga sorang tentara dan mungkin panglima perang juga (maaf bila ada salah, hanya perkiraan saya saja). Ada apa dengan mereka berdua, kenapa sejarah itu berulang lagi.
Hanya Allah yang bisa menjawab semua itu...